Logo

Berikut sedikit kisah dari perjalanan hidup Bunda Theresa:

1. Bagaimana anda memulai pelayanan anda?
10 September 1947, tanpa saya sadari, saya melakukan suatu ‘perjalanan terpenting dalam seluruh hidup saya, sesuatu yang membuat saya mendengar panggilanNya secara lebih spesifik dalam hidup saya. Saya melihat Tuhan di wajah orang-orang yang kekurangan itu, dan saya tahu Tuhan memanggil saya untuk mereka. Waktu saya membicarakan dengan rekan saya yang lain, mereka tidak memberikan ijin pada saya karena situasi yang tidak aman. Saya berbeda suku dengan orang India, dan India waktu itu sedang ‘panas’ karena ingin merdeka. Selain itu ada banyak pertimbangan lain yang membuat mereka tidak memberikan ijin kepada saya. Mereka meminta saya untuk berdoa dulu selama 1 tahun. Baru bulan Agustus tahun 1948 saya dijinkan untuk meninggalkan biara tempat saya melayani sebelumnya. Saya mulai hidup di tengah-tengah mereka, membantu apa yang bisa saya bantu, memberikan apa yang saya bisa berikan pada mereka.

2. Apa pandangan Anda sendiri tentang pelayanan yang sudah anda kerjakan?
Saya tidak mau menjadi pekerja sosial, kami ingin bisa membawa sukacita dan kasih yang dari Tuhan kepada banyak orang, kami ingin mereka merasakan kasih Tuhan lewat hidup kami. Kalau kita akan melayani sesama kita. Ada banyak organisasi kemanusiaan di dunia, tapi kami tidak mau menjadi salah satu dari organisasi itu. Kami ingin memberi lebih, dan kami ingin memberi hidup kami buat mereka.

3. Apa yang Anda dapatkan selama anda melayani banyak orang yang kekurangan?
Hidup di antara mereka telah memberi sangat banyak pelajaran bagi kami, terutama tentang apa arti ‘mengasihi dan melayani Tuhan’ yang sebenarnya.

4. Apakah Anda merasa bahwa ini panggilan yang spesifik untuk anda?
membagikan kasih kepada orang-orang yang berkekurangan bukanlah suatu pilihan, ini adalah suatu perintah, sebuah tugas, suatu yang benar-benar jelas. Bukan hanya untuk kami, tapi untuk kita semua.

5. Apakah Anda pernah mengalami hambatan?
Pada awalnya tidak ada yang percaya dan mendukung kami. Kami dicurgai, ditolak, bahkan dilempari batu. Kami menghadapi tantangan perbedaan budaya, dalam arti perbedaan agama dan ras. Kami juga sering diperhadapkan dengan banyak masalah, kami kekurangan dana, dsb, tapi Tuhan selalu membuka jalan dan mencukupkan apa yang kami butuhkan. Tidak ada pelayanan yang bisa dilakukan tanpa memikul salib, tapi kita dipanggil untuk mengambil bagian di dalam penderitaan Kristus.

6. Bagaimana caranya Anda bisa tetap kuat dan bersemangat?
Tuhan Yesus sudah memberikan diri-Nya sebagai oti Hidup. Karena itu, Perjamuan Kudus adalah anugerah yang sangat besar, yang diberikan dari diri-Nya sendiri. Dari sanalah saya memperoleh kekuatan. Juga dari doa, karena itu doa sangat penting! Doa membuat hati kita bisa tetap bersih, dan hati yang bersih akan mampu melakukan sangat banyak hal.

7. Ceritakan orang yang pertama kali Anda tolong dalam pelayanan Anda.
Pertama kali saya membantu mengangkat seorang wanita dari jalanan, setengah dari tubuhnya sudah dimakan tikus. Dan tidak ada rumah sakit yang mau membantu, ada rumah sakit yang akhirnya mau membantu karena terpaksa. Karena itulah saya mulai bergumul untuk membuka sebuah rumah untuk menolong mereka, karena ada sangat banyak orang yang membutuhkan pertolongan seperti itu di jalanan.

8. Sejujurnya, bagaimana Anda bisa melakukan semua ini?
Saya berdoa,
(Bunda Theresa melayani selama 70 tahun, 7 hari seminggu, 18 jam sehari, tanpa hari libur; Bunda Theresa bangun pagi-pagi untuk berdoa cukup lama, melakukan penyembahan, dan mengikuti kebaktian agar mendapat kekuatan dari Tuhan untuk melakukan seluruh pelayanannya setiap hari).

9. Apakah Anda punya pesan-pesan untuk anak muda?
Jagalah hati kita untuk tetap bersih. Karena hanya dengan hati yang bersih kita bisa melihat Tuhan di dalam sesame kita, dengan begitu kita akan bisa mengasihi sesama kita, dan dari sanalah akan lahir kedamaian dalam hidup ini. Karena kasih selalu membawa kedamaian. Kasih dimulai dari keluarga, tapi kejahatan juga dimulai dari keluarga, seharusnya seorang anak dilahirkan untuk merasakan dikasihi dan mengasihi, tapi sayangnya kasih tidak dijinkan berkembang dalam banyak keluarga. Salah satu penghancur kasih dalam keluarga hari-hari ini adalah praktek aborsi.

GBU…